“Wahai ayahku, apakah prilaku yang paling mulia bagi seseorang?”
Luqman menjawab, “Agama.”
Jika sekiranya ada dua perilaku yang mulia itu?”
Luqman menjawab, “Agama dan kekayaan.”
“Sekiranya ada tiga.”
Luqman menjawab, “Agama, kekayaan dan rasa malu.”
“Sekiranya ada empat.”
Luqman menjawab, “Agama, kekayaan, rasa malu dan akhlak yang baik.”
“Sekiranya ada lima.”
Luqman menjawab, “Agama, kekayaan, rasa malu dan akhlak yang baik, dan kemurahan hati.”
“Sekiranya ada enam.”
Lukman menjawab, “Wahai anakku, jika kelima sifat ini ada pada diri seseorang, pastilah dia orang shaleh dan suci yang menjadi kekasih Allah dan ditakuti setan.”
Wahai anakku……..
Apabila kantung perutmu penuh padat, pikiranmu akan tidur, hikmah kebijaksanaanmu akan tumpul, dan anggota badanmu akan lemah dalam mengamalkan ibadah.
Wahai anakku……..
Janganlah ayam jantan lebih cerdas daripada dirimu, Ia berkokok di akhir malam sementara engkau masih tertidur pulas
Wahai anakku……..
Siapa yang memilih dunia dengan mengorbankan akhirat, dunia akan meninggalkannya dan akhirat pun akan luput darinya.
Wahai anakku……..
Hati-hatilah terhadap keburukan kawanmu. Ia bagaikan pedang terhunus : indah dipandang mata, tetapi bahaya akibatnya.
Jangan pula kau anggap remeh orang yang jelek penampilannya dan lusuh bajunya. Sesungguhnya, Allah melihat hati dan membalas perbuatannya.
Wahai anakku……..
Hindarilah berhutang
Ia adalah kehinaan pada siang hari dan keresahan pada malam hari
Wahai anakku……..
Tidak ada baiknya mempelajari apa yang belum engkau ketahui selama engkau belum mengamalkan apa yang engkau ketahui itu.
Ibarat pengumpul kayu yang tak mampu memikulnya, tetapi ia menambah kayu lain.
Wahai anakku……..
Orang yang mengasihi pasti akan dikasihi, orang yang taat pasti akan selamat,
orang yang melakukan kebajikan pasti akan beruntung,
orang yang berbuat kejahatan pasti akan mendapat dosa,
dan orang yang tidak mampu mengendalikan lisannya pasti akan menyesal.
Wahai anakku……..
Cukuplah dirimu usaha yang halal.
Siapa yang kekurangan akan ditimpa tiga hal :
tipis agamanya, lemah akalnya, dan hilang kewibawaannya.
Dan, yang lebih besar dari itu adalah diremehkan manusia.
Wahai anakku……..
Aku telah memikul batu karang dan besi dan semua yang berat-berat,
tetapi tidak ada seberat tetangga yang jahat.
Wahai anakku……..
Diam itu hikmah. Akan tetapi, sangat sdikit orang yang melakukannya.
Wahai anakku……..
Waspadai kemalasan dalam menuntut ilmu.
Tentukanlah bagian tertentu dari sinag dan malam serta waktu luangmu untuk menuntut ilmu.
Tidak ada pengabaian yang lebih buruk daripada mengabaikan hal ini.
Wahai anakku……..
Berdablah sejak kecil karena itu akan membawa manfaat bagimu di kala tua.
Siapa mengarahkan diri pada sesuatu, ia akan memerhatikannya.
Siapa memerhatikannya, ia akan bersungguh-sungguh mengetahuinya.
Siapa bersungguh-sungguh, ia akan mencurahkan tenaga untuk meraih manfaatnya.
Dan siapa meraih manfaatnya, ia akan selalu bersamanya.
Wahai anakku……..
Ada tiga hal yang tidak diketahui, kecuali pada tiga hal.
Orang yang sabar tidak diketahui, kecuali ketika marah.
Orang yang berani tidak diketahui, kecuali ketika perang.
Saudara tidak diketahui, kecuali ketika kepentingan.
Wahai anakku……..
Ambillah dari dunia apa yang memenuhi kebutuhanmu.
Jangan menampiknya agar engkau tidak menjadi beban bagi orang lain.
Wahai anakku……..
Hendaklah kata-katamu baik lagi benar.
Hendaklah wajahmu ceria dan tulus.
Niscaya engkau akan lebih disenangi daripada orang-orang yang memberi aneka macam hadiah.
Wahai anakku……..
Berhati-hatilah dari perkataan dusta.
Ia lezat bagaikan daging burung, tetapi ia akan membakar orang yang memakannya.
Siapa dusta, hilang air mukanya. Siapa buruk budinya, akan banyak keresahannya.
Wahai anakku……..
Seseorang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati selama ia masih menuntutnya.
Namun apabila seuatu ketiaka ia berkata, “Aku sudah pintar,”
Sesungguhnya ia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya.
Wahai anakku……..
Pilihlah majels-majelis.
Jika engkau melihat majelis zikir, duduklah bersama mereka.
Jika engkau seorang alim, ilmumu akan bermanfaat bagi mereka.
Jika engkau bodoh, mereka akan mengajarimu.
Dan jika Allah berkehendak mencurahkan rahmat atas mereka,
engkau akan terkena rahmat bersama mereka.
Wahai anakku……..
Jika ada sesuatu yang tak bisa kau pastikan apabila ia datang,
persiapkan dirimu untuk menghadapinya sebelum ia mendatangimu sedangkan engkau dalam keadaan lengah.
Wahai anakku……..
Dunia itu bagai lautan yang dalam.
Telah banyak manusia tenggelam di dalamnya.
Kalau engkau sanggup, jadikanlah keimananmu kepada Allah sebagai behteramu,
Hendaklah muatanmu adalah amal kepada Allah Azza wa jalla, dan layarnya adalah tawakkal kepada Allah, semoga engkau dapat berlayar dengan selamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar